BKBPM kedatangan tamu dari Kota Cimahi

Untitled                Kamis, 23 Oktober 2014 BKBPM Kota Malang kedatangan tamu dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Cimahi, Jawa Barat. Kedatangan BKKBN Kota Cimahi dalam rangka melaksanakan kunjungan kerja dan sharing pengalaman ke BKBPM Kota Malang. Dalam Kunjungannya BPMPPKB Kota cimahi membawa 6 orang petugas, disampaikan pula mengenai gambaran umum kota cimahi yang merupakan kota jasa dan industri.
Kegiatan kunjungan kerja ini diterima langsung oleh Sekretaris Badan BKBPM Kota Malang, Dra. Lilis Furqoniyah Hayati MM. Dalam sambutannya, beliau mengatakan “Kunjungan kerja sesama instansi pemberdayaan masyarakat merupakan ajang silaturahmi dimana kita dapat bertukar informasi dan sharing ilmu serta pengalaman dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat”. Dipaparkan juga sekilas gambaran mengenai kegiatan pemberdayaan yang ada di kota Malang. BKBPM kota malang memiliki 53 orang penyuluh Keluarga Berencana (KB) yang dalam RPJM menyebutkan setiap 1 kelurahan minimal ada 1 orang penyuluh Keluarga Berencana.


Selain itu BKBPM Kota Malang juga melibatkan Lurah Tanjungrejo, kader Posyandu Alpukat dan Dinas Kesehatan Kota Malang. Posyandu Alpukat dilibatkan karena berhasil memperoleh Pakarti Utama I Kategori Kota se Indonesia. Prestasi Posyandu Alpukat, kelurahan Tanjunngrejo Kecamatan Sukun Kota Malang menarik minat dari BKKBN Kota Cimahi untuk dapat belajar mengenai pengembangan program Posyandu. Dipaparkan pula mengenai pengelolaan posyandu oleh perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Disampaikan juga kota malang memiliki 113 taman Posyandu yang berfungsi melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang balita.
Salah satu tujuan BPMPPKB Kota Cimahi melakukan kunjungan kerja adalah untuk belajar mengenai pengelolaan sanitasi dan pemberdayaan Posyandu di Kota Malang. Suyitno SH selaku Kabid Pembangunan masyarakat yang membawahi urusan sanitasi mengatakan sanitasi adalah salah satu program yang termasuk Urban Sanitation Rural Infrastructure (USRI). Pengelolaan sanitasi yang baik memerlukan sosialisasi dan peninjauan lokasi. Peninjauan dapat berupa kajian ataupun riset untuk memastikan program sanitasi yang dilakukan pemerintah berjalan tepat sasaran. Program-program pemerintah sering kali tidak dapat diimplemenntasikan dengan baik karena keterbatasan lahan yang dimiliki. Akan tetapi sebenarnya permasalahan ini dapat diselesaikan dengan rembuk warga. Warga sekitar daerah yang menjadi sasaran program sebaiknya diajak merundingkan permasalahan yang ada di daerahnya, sehingga hadirnya program pemerintah merupakan jawaban dari permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Selain program sanitasi, pengelolaan posyandu juga mendapat perhatian dari BPMPPKB Kota cimahi. Banyak Posyandu di kota malang yang meraih prestasi tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Salah satu posyandu yang meraih prestasi tingkat nasional adalah Posyandu Alpukat Kelurahan Tanjungrejo Kota Malang. Posyandu Alpukat mengedepankan pada pentingnya untuk selalu berinovasi. Program-program unggulan dari Posyandu Alpukat antara lain senam ibu hamil, kantin kejujuran, Bank Sampah dan masih banyak lagi program lainnya. Posyandu Alpukat membawa beberapa hasil karyanya seperti pembuatan tas dari limbah plastik dan mainan anak-anak dari limbah kemasan susu formula. Kader Posyandu Alpukat berpandangan bahwa limbah dari masyarakat dapat menjadi sesuatu yang bernilai lebih apabila diolah dengan baik. Hal yang menjadi nilai lebih dari Posyandu ini adalah keterlibatan masyarakat yang sangat antusias dalam setiap kegiatan posyandu.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.